Kang Ogud - kang ogud lovers pada kesempatan ini kita akan mengupas dan mengkaji tentang Pengertian Ibadah
Menurut bahasa ada tiga makna dalam pengertian ibadah;
(1) ta’at (الطاعة); (2) tunduk الخضوع);) (3 (hina (الذلّ); dan (التنسّك)
pengabdian. Jadi ibadah itu merupakan bentuk ketaatan, ketundukan, dan
pengabdian kepada Allah.
Didalam Al Qur`an, kata ibadah
berarti: patuh (at-tha`ah), tunduk (al-khudu`),
mengikut, menurut, dan do`a. Dalam pengertian yang sangat luas, ibadah adalah
segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa perkataan maunpun
perbuatan. Adapun menurut ulama Fikih, ibadah adalah semua bentuk pekerjaan
yang bertujuan memperoleh ridho Allah dan mendambakan pahala dari-Nya di
akhirat.
2.
Dasar tentang ibadah dalam Islam
Dalam al-Qur’an
banyak ayat tentang dasar-dasar tentang ibadah sebagaimana berikut di bawah ini
:
Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (
Q.S. Adz-Dzariyat : 56 )
?
Hai manusia,
sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa,( Q.S. Al-Baqarah : 21 )
3.
Macam-macam Ibadah
Secara garis besar, ibadah dibagi
menjadi 2 yakni : ibadah khassah (khusus) atau mahdah
dan ibadah `ammah (umum) atau ghairu mahdah.
a. Ibadah mahdah adalah ibadah yang khusus
berbentuk praktik atau pebuatan yang menghubungkan antara hamba dan Allah
melalui cara yang telah ditentukan dan diatur atau dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Oleh
karena itu, pelaksanaan dan bentuk ibadah ini sangat ketat, yaitu harus sesuai
dengan contoh dari Rasulullah seperti, shalat, zakat, puasa, dan haji.
b. Adapun ibadah ghairu
mahdah adalah
ibadah umum berbentuk hubungan sesama manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah. Ibadah
ini tidak ditentukan cara dan syarat secara detail, diserahkan kepada manusia
sendiri. Islam hanya memberi perintah atau anjuran, dan prinsip-prinsip umum
saja. Misalnya : menyantuni fakir-miskin, mencari nafkah, bertetangga,
bernegara, tolong-menolong, dan lain-lain.
Ibadah dari segi pelaksanaannya
dapat dibagi dalam 3 bentuk, yakni sebagai berikut:
a. Ibadah Jasmaniah Rohaniah, yaitu perpaduan ibadah
antara jasmani dan rohani misalnya shalat dan puasa.
b. Ibadah Rohaniah dan maliah, yaitu perpaduan ibadah
rohaniah dan harta seperti zakat.
c. Ibadah Jasmani, Rohaniah, dan Maliah yakni ibadah yang
menyatukan ketiganya contohnya seperti ibadah Haji.
Ditinjau dari segi
kepentingannya, ibadah dibagi menjadi 2 yaitu kepentingan fardi
(perorangan) seperti shalat dan kepentingan ijtima`i(masyarakat) seperti
zakat dan haji. Ditinjau dari segi bentuknya,
ibadah ada 5 macam yaitu sebagai berikut :
a. Ibadah dalam bentuk pekataan atau lisan, seperti
zikir, doa, tahmid, dan membaca Al Qur`an.
b. Ibdaha dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan
bentuknya, seperti membantu atau menolong orang lain, jihad, dan mengurus
jenazah.
c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan
bentuknya, seperti shalat, puasa, zakat dan haji.
d. Ibadah yang tata cara pelaksanaannya berbentuk menahan
diri, seperti puasa, i`tikaf, dan ihram.
e. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti
memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan
sesorang yang berutang kepadanya.
4.
Prinsip prinsip-prinsip
ibadah dalam Islam
Ibadah yang disyari’atkan
oleh Allah SWT dibangun di atas landasan yg kokoh, yaitu :
a.
Niat lillahi ta’ala
(Al-Fatihah/1:5)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
(٥)
Hanya Engkaulah yang Kami
sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
b.
Ibadah yang tulus kepada Allah SWT semata
haruslah bersih dari noda-noda kesyirikan. Apabila sedikit saja dari kesyirikan
bercampur dengan ibadah maka rusaklah ibadah itu .Ibadah dilakukan tanpa
perantara,baik berupa manusia,binatang, benda,maupun tumbuh-tumbuhan.
&
“Barangsiapa
mengharap perjumpaan dgn Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh
& janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kpd Rabb-nya”
(QS Al Kahfi:110)
c.
Keharusan
untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan & pembimbing dalam ibadah.
ôs)©9tb%x.öNä3s9ÎûÉAqßu«!$#îouqóé&×puZ|¡ym`yJÏj9tb%x.(#qã_öt©!$#tPöquø9$#urtÅzFy$#tx.sur©!$##ZÏVx.ÇËÊÈ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri tauladan yg baik bagi kalian…” (QS Al Ahzaab:21)
d. Ibadah
itu memiliki batas kadar dan waktu yang tidak boleh dilampaui. Sebagaimana firman
Allah SWT. :
- “Sesungguhnya
shalat kewajiban yg telah ditentukan waktunya” (QS An-Nissa:103)
e.
Keharusan menjadikan ibadah dibangun diatas kecintaan,
ketundukan, ketakutan dan pengharapan
kepada Allah SWT.
- “Orang-orang yg
mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di
antara mereka yg lebih dekat (kepada Allah) & mengharapkan rahmat-Nya &
takut akan azab-Nya” (QS Al Israa’ :57)
f.
Seimbang antara dunia akhirat, artinya proporsional
tidak hanya semata-semata kehidupan akhirat saja yang dikejar tetapi kehidupan
dunia juga tidak dilupakan sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT
(Al-Qashash/28:77)
وَابْتَغِ
فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ
إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
g.
Ibadah tidaklah gugur kewajibannya pada manusia
sejak baligh dalam keadaan berakal sampai meninggal dunia.
“…dan janganlah
kalian mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam” (QS Aali ‘Imran:102)
5.
Tujuan ibadah dalam Islam
Tujuan ibadah adalah untuk membersihkan
dan mensucikan jiwa dengan mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah
SWT serta mengharapkan ridha dari Allah SWT. Sehingga ibadah disamping untuk
kepentingan yang bersifat ukhrawi juga untuk kepentingan dan kebaikan bagi diri sendiri,
keluarga serta masyarakat yang bersifat duniawi.
6.
Rukun Ibadah
a.
Al-Hubb (cinta)
Dengan kecintaan yang
tinggi kepada Allah subhanahu wata’ala, seorang hamba akan sampai pada
penghambaan diri kepada-Nya subhanahu wata’ala, sebab puncak dari al-Hubb
adalah penghambaan. Sehingga tidak akan terbangun penghambaan diri kepada Allah
azza wajalla kecuali dengan terkumpulnya keduanya sekaligus, yaitu cinta.
b.
Al-Khouf (takut)
c.
Ar-Raja’ (berharap).
Ia juga termasuk
peribadahan hati dan rukun ibadah yang sangat agung. Ialah harapan yang kuat atas rohmat dan
balasan berupa pahala dari Allah subhanahu wata’ala yang menyertai ketundukan
dan penghinaan diri kepada-Nya subhanahu wata’ala.
Maka, ibadah yang telah
Allah azza wajalla fardhukan kepada hamba-Nya harus terdapat tiga rukun tersebut dengan
sempurna. Peribadahan kepada Allah azza wajalla harus disertai ketundukan dan
kecintaan yang sempurna serta rasa takut dan harapan yang tinggi. Bila
ketiganya terdapat dalam sebuah amalan maka ia benar-benar bermakna ibadah.
Ibadah dalam Islam
menempati posisi yang paling utama dan menjadi titik sentral seluruh aktivitas
manusia. Sehingga apa saja yang dilakukan oleh manusia bisa bernilai ibadah
namun tergantung pada niatnya masing-masing, maka dapat dikatakan bahwa
aktivitas manusia dapat bernilai ganda, yaitu bernilai material dan bernilai
spiritual.
6. Keterkaitan ibadah dalam kehidupan sehari-hari
Ibadah dalam Islam menempati posisi yang paling utama dan
menjadi titik sentral seluruh aktivitas manusia. Sehingga apa saja yang
dilakukan oleh manusia bisa bernilai ibadah namun tergantung pada niatnya
masing-masing, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas manusia dapat bernilai
ganda, yaitu bernilai material dan bernilai spiritual.
Labels:
FIKIH KELAS 10
Thanks for reading Apa pengertian Ibadah?. Please share...!
0 Comment for "Apa pengertian Ibadah?"
Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar